Tencent mengakuisisi Riot Games menjadi anak perusahaannya pada tahun 2015. Tencent meminta mereka dengan membuatkan League of Legends dengan versi Seluler karena permainan arena pertarungan daring mulitpemain atau bisa disebut sebagai MOBA sangat jarang tersedia di perangkat seluler yang pada saat itu. Tencent ingin memanfaatkan peluang besar agar mendominasikan pasar seluler yang kurang dengan pelayanannya.
Tetapi, Riot Games menolaknyanya karena perangkat seluler pada umumnya tidak ditampilkan sebagai platform dalam permainan yang kompetitif, menurutnya gameplay dari permainan League of Legends tidak bisa ditiru dari suatu smartphone seluler. Walaupun ditolak, TiMi Studio kemudian mengembangkan suatu permainan MOBA yang tepat untuk kebutuhan dalam penggunaan seluler, sehingga mengakibatkan persaingan dalam internal.
Pada tanggal 18 Agustus 2015, TiMi Studio meluncurkan permaian game League of Kings menjadikan salah satu permainan MOBA seluler. Tetapi, karena kurang diminati League of Kings kemudian dihapus dengan kontrak dan diterbitkan kembali pada tahun 2015. TiMi Studio dengan menggunakan League of Legends menjadikan model dasar untuk mengubah nama League of Kings, sehingga kedua dari game ini mempunyai banyak kesamaan.
League of Kings juga menerapkan dengan mode pertandingan 5vs5 karena game ini sebelumnya mempunyai penerimaan yang sangat buruk dalam konsep 3vs3 nya. Tetapi demikian, Riot Games beranggapan bahwa desain dari karakter dan kemampuan di League of Kings secara terang-terangan merobek kekayaan intelektual daripada League of Legends setelah mereka sudah mengetahui cara game tersebut di produksi, dan dilaporkan karena kekhawatiran ini dengan Tencent.
Tencent menjawab bahwa mereka akan mengganti permainanya sendiri dengan penjualan yang menjadikan produk mandiri yang tidak ada hubungannya dengan League of Legends. Walaupun itu, League of Kings sudah mendapatkan popularitas sangat besar yang ada di Tiongkok pada saat ini karena game ini di iklankan menjadikan League of Legends dengan versi selelur dengan melalui media sosial dan pemasaran dari mulut ke mulut.
Tencent merasa bahwa sudah terlambat untuk melakukan perubahan yang besar dengan gamenya. Hanya saja perubahan penting yang bisa dilakukan, Dan permainan diganti dengan namanya dari League of Kings dengan menjadikan Honor Of Kings pada tanggal 26 November 2015 ditandai dengan tanggal rilir secara resmi. perilisan internasional Honor of Kings dibatalkan, sebaliknya game ini diganti merekanya dan penampilan dalam konten yang berbeda agar pasar yang berada diluar tiongkok.
Hal ini mendorong dengan terciptanya Arena Of Valor, menjadikan respon terhadap keluhan dari Riot Games tentang potensi dari pelanggaran dengan kekayaan intelektual. Arena of Valor dilaporkan karena menyebabkan hubungan bisnis yang tegang dengan Rioy games dengan Tencent. Ketegangan itu meningkatkan saat Tencent menggunakan pemain terkemuka League of Legends agar bisa mempromosikan Arena of Valor dan juga turnamen Esportsnya.
Walaupun demikian, Riot Games menyarankan bahwa hubungan dari mereka dengan Tencent masih akan tetap kuat, dan konflik dari mereka dengan game mereka hanyalah benjolan di jalan saja. Riot games akhirnya mengakui potensi pasar seluler dengan Game MOBA dan setuju dalam mengembangkan yang berjudul dengan seluler untuk League of Legends. Tencent kemudian dengan sementara waktu menarik rencana pemasarannya dari Arena of Valor di Eropa dan Amerika Utara pada saat tahun 2019, memberi ruang untuk diumumkan Riot Games dengan berbagai bulan kemudian.
Riot games mengumumkan Game MOBA seluler akan di kembangkan dengan mereka sendiri, League of Legends, Wild Rift pada saat tanggal 16 Oktober 2019, yang bertepatan dengan peringatan 10 tahun League of Legends ini. Semoga artikel tentang Asul usul dari permainan Honor of Kings bisa bermanfaat untuk kalian semua dan jangan lupa untuk membaca artikel selanjutnya. Semoga bisa berguna untuk semua pemain dan bisa lebih mendukung permainan yang ada di permainan Honor of Kings ini.
Leave a Reply